Postingan

Menampilkan postingan dengan label #democracy

Bagaimana Menghadapi Gerak Pasar?

Gambar
Saat saya menyebut kata "pasar", apa yang terlintas di kepala tuan dan puan sekalian? Kalo saya, tempat terjadinya jual-beli. Sejak manusia menemukan alat tukar bernama uang, seiring berjalannya waktu jenis pasar juga berkembang. Bahkan uang yang jadi penanda peradaban beralih dari sistem tukar-menukar, saat ini sudah juga diperjualbelikan. Inilah bukti bahwa peran pasar kian lekat dengan kita.   Klasifikasi pasar juga turut serta mengalami perkembangan. Jika mengacu pada salah satu kisah peradaban manusia karya Jared Diamond (Bedil, Kuman, dan Baja, W.W Norton, 1997), secara efektif pasar sangat berhubungan dengan keputusan manusia untuk tidak berpindah-pindah lagi. Transaksi antar kelompok yang tadinya terjadi saat kelompok lain berkunjung (kaum no maden), mendadak berubah 360 derajat. Terlebih jika beberapa kelompok tadi memutuskan menetap pada satu area atau wilayah. Pasar menjadi tempat bertukar atau barter.   Karena pasar sangat merekat dengan peradaban manusia, penemua...

THANOS PULANG KAMPUNG

Gambar
  Semalam saya bermimpi. Tepatnya setelah menonton serial terakhir dari film Avenger. Mimpi saya ini cukup unik. Thanos masih hidup. Dan, galaksi sedang terancam kehancuran saat Thanos pulang setelah melarikan diri kekalahan melawan Black Widow. Untuk lebih jelasnya, mimpi saya kurang lebih seperti berikut.   Kepulangan Thanos dari pelarian paska duel dengan Black Widow tiga tahun silam ternyata membuat geger Saturnus. Ini pula yang menjadikan banyak pihak geram. Si pengidap megalomania akut ini menjadikan kepulangan sebagai ajang konsolidasi kembali. Terutama bagi Black Order yang telah ditinggalkan beberapa tahun silam.   Kasusnya bersama Black Widow turut serta mencuat. Harapannya untuk menjegal sepak terjang si arogan ini. Namun sayang, Black Widow dan pengikutnya tidak serius untuk menciptakan palagan kembali. Meskipun itu telah dimenangkan beberapa tahun silam. Tapi jangan khawatir, Black Widow melimpahkan kewenangan untuk melawan Thanos kepada tim Avenger l...

Jangan BAPER kalau Memimpin

Gambar
Puja dan puji patut kita haturkan pada bangsa ini. Sudah lebih dari setengah abad, negara dengan bentuk kepulauan ini tetap eksis. Meskipun begitu, tidak sedikit juga gelombang pernah dihadapi. Mulai saat pra, kemerdekaan, dan paska. Bahkan ancaman disintegrasi dan kekacauan jadi bagian waktu diatas. Saat ini, kita memasuki masa paska reformasi. Momentum resesi tahun 1997 jadi penanda dan penentu membawa Indonesia ke arah yang lebih baik. Minimal, begitu harapan para pelaku reformasi 1998. Mimpi yang muncul sejak pemberlakuan difusi partai, blokir suara media lewat "tangan" departemen penerangan, dan pemberlakuan jargon "Bapak-Anak" oleh Soeharto. Makanya berbagai upaya pernah dilakukan untuk menghentikan praktik mengekang tersebut. Hasilnya, orde baru menemui ajal. Berbicara kejadian dalam kurun 1966-1998, sebenarnya sudah banyak orang yang pernah menguarainya. Salah satu diantaranya, Michael Van Langenberg lewat tulisan: "Analisis Orde Baru Negar...

Jangan Nakal kalau Bodoh

Gambar
“Kalo di sekolah jangan nakal, yah” “Jangan jadi anak nakal” “Anak nakal itu tidak disukai” “Kalo kamu nakal nanti kena cubit” Dan masih banyak lagi istilah atau peringatan yang ada kata “nakal” didalamnya. Secara tidak sadar, kata yang sama kita tempatkan sedemikian rendahnya. Apa itu nakal? Kenapa tempatnya jadi rendah? Bagaimana hubungannya kata nakal dengan anak-anak? Kenangan kecil banyak orang bisa jadi tidak lepas dari kata nakal. Laiknya merapal mantra manjur, saat melekat pada sesorang dengan serta merta berakibat pada nilai diri. Seperti sebuah cap yang sulit hilang, kata ini sedemikian menakutkan. Atau, jadi menakutkan karena lebih sering jadi ancaman ke seorang anak. Begitulah pola budaya kita. Dari segi sinonim, kata nakal punya kawan. Bandel, badung, sulit diatur, adalah diantara karib kata nakal. Meskipun dari segi makna, komplotan ini tidak sama. Dari semuanya, “nakal” paling jamak digunakan. Entah karena lidah lebih fasih mengucapkan...

Surat Terbuka untuk Tan Malaka

Gambar
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Kepada yang terkasih Datuk Sutan Ibrahim Malaka, Apa kabar tuan di atas sana? Semoga bahagia. Pertemuan tuan dengan si janggut tebal (Karl Heinrich Marx) tentu penuh sukacita. Apalagi jika si Kusno bergabung. Tentu sangat meriah. Amboi indahnya. Jadi begini tuan, saya teringat sebuah kutipan terkenal darimu puluhan tahun silam pada buku yang pernah kau tulis. Bunyinya “idealisme adalah kemewahan terakhir yang hanya dimiliki oleh pemuda”. Cukup indah dan bertenaga kalimat ini tuan. Saking kuatnya menghentak, kutipan yang sama paling sering dipakai ketika membahas pemuda dan pergerakan sosial. Lewat kutipan yang sama juga, para mahasiswa atau kaum muda sering menggaungkannya. Entah itu dalam orasi lisan atau orasi tulisan. Sehingga dampak terlihat megah dengan sendirinya menggenapi. Walaupun belakangan disadari antara kutipan gagah milikmu dan maksud mereka ternyata tidak berhubungan. Salah satu sebabnya bisa jadi karena...

Antara Kotak Kosong dan Nasib Daerah

Gambar
Sebagai pembuka, kita akan bahas sebuah fenomena menarik terkait demokrasi di negeri ini. Kejadiannya terjadi dua tahun silam. Tepat di jantung kota provinsi Sulawesi Selatan. Bulan Juli 2018 jadi tak terlupakan bagi 1,5 juta penduduk kota Makassar. Saat Komisi Pemilihan Umum mengumumkan kemenangan kotak kosong dalam perhelatan kepala daerah disana. Sontak khalayak terkesima dengan itu. Berbagai analisa muncul. Semuanya bersepakat, kota Makassar menorehkan sejarah baru dalam pesta demokrasi di Republik. Berawal dari aksi “borong” partai yang dilakukan oleh salah satu kandidat dan “pengkondisian” kandidat lawan untuk gagal ikut perhelatan ternyata memancing simpati publik. Bukti paling kelihatan dari itu semua adalah akumulasi suara pada 2.670 tempat pemungutan suara dimenangkan oleh kotak kosong. Berbicara soal (kandidat) kotak kosong, medan laga yang tercipta sebenarnya tidak hanya terjadi di Makassar. Dari 171 daerah yang melakukan pemilihan pada tahun 2018, ter...

Total Tayangan Halaman

Postingan populer dari blog ini

Antara Kotak Kosong dan Nasib Daerah

Jangan Nakal kalau Bodoh

THANOS PULANG KAMPUNG